“Masih Selembar
Kertas UntukMu ( March 28 ) tak lekang oleh waktu”
Ketika aku memulai berdoa
untuk satu nama dalam diamku… kuserahkan semuanya kepadaMu ya Allah…
Hanya waktu dan jarak yang akan menyikap rahasia besarnya, apakah rasa
itu semakin besar atau semakin memudar…
Ya Allah dalam selimut doaku kuakan tetap menanti… sampai engkau
menentukan takdir kita… sungguh aku hanyalah wanita biasa ya Allah… maafkan aku
jika selama ini aku membatasi takdirNya… maaf jika selama ini aku membebani
perasaanNya akan janji itu… maaf jika selama ini pernah menyakitiNya… Mohon ya
Allah maafkan aku… beri aku petunjukmu… aku tak ingin menyakitiNya… dan
menyakiti siapapun dalam anugrah yang engkau tetapkan…
Ya Allah aku percaya engkau pasti telah merencanakan yang terbaik …
dapat kurasakan dan selalu kurasakan betapa besarnya kuasamu…
Kala hati ini mulai merasakan… bait demi bait kuucap kan dalam sebuah
doa untukmu… aku tak tau inikah sesungguhnya ketulusan akan anugrah yang kau
telah tanamkan dalam hati ini…???? Degup hati menderu, haru….
Ku akan selalu memperbaiki diri sebelum engkau mendatangkannnya ya
Allah… mendatangkan dalam ikatan yang engkau halalkan…
*** March 28 ***
*** Kita diperkenalkan tuhan dengan cara yang berbeda, tanpa harus
bertemu, melihatMu secara langsung…
Kau hadir sebagai tamu didalam hatiKu…
KeyakinanKu untuk mengenalMu bukan pilihan yang salah…
Kamu selalu punya waktu untuk mengingatkanKu… MenyapaKu… Mengisi tempat
kekosongan hati dengan cerita – ceritaMu yang bisa membuatKu mampu tertawa, tersenyum
sejenak dengan kepedihan hati yang terobati… Terima kasih ya Rabb, Terima kasih
banyak untukmu… Aku yakin tuhan memiliki rencana indah buat kita nanti… “semoga
Allah selalu merestui setiap langkah kita”
Tak semua orang cukup beruntung tuk miliki seseorang khusus seperti kamu dalam hidupnya…
Aku adalah salah satu orang yang beruntung itu… Semoga keindahan serta
kebahagiaan akan terus mengelilingiMu,
hari ini dan seterusnya…
Melepas penat diujung perjalanan, namun wajahmu singgah dipikiran ** walau
sebatas dalam kerinduan, keindahan tetap ada dalam ingatan
Risau galau kupendam dalam doa, kerinduan ? jangan Tanya bagaimana ? **
hanya Allah jadi penawar rasa, kerinduan ? ia senantiasa ada
Raga tak selalu bisa menyatu, namun cinta hanya satu ** bila tidak
didunia, disurga kita berharap selalu
Semakin jauh jarak, sesalku semakin nampak ** atas salah nan banyak dan
kurang yang berarak
Rupanya ini cara Allah memperbaharui cinta, lewat amanah dan kerinduan
** layaknya Ibrahim dan Hajar, yang didik jarak dan pengorbanan
Dan lewat taat Allah jaga sakinah ** dari taat Allah janjikan semua
indah