Minggu, 29 Juni 2014

Ku Tetap Menanti Dalam Selimut Doa



Ku Tetap Menanti Dalam Selimut Doa


Cinta… takkan habis di ungkapkan dalam hamparan kata, takkan cukup ditulis dengan lautan tinta, karena didalamnya tersimpan banyak cerita, antara aku, kau, dan sang pencipta… Dan kuyakin waktu akan membuktikan janji itu…
Sungguh aku hanyalah wanita biasa, tumbuh karena cinta besarpun karena cinta. Aku takkan berdusta ketika cinta hadirkan rasa dan kerinduaan…
Kala hati ini mulai merasakan… bait demi bait ku ucapkan dalam sebuah doa untukmu… Aku tak tahu inikah sesungguhnya rindu??? Degup hati mulai menderu, haru.
Sungguh, aku wanita biasa , manusiawi kuharap cinta, tentu dengan ridha dan doa… jika memang cintaku mendambakan surga, izinkan aku bersamanya ya Allah…
Ku akan selalu memperbaiki diri… sebelum engkau mendatangkannya ya Rabb…  seperti yang di utarakan oleh Ustadz Salim A. Fillah dalam bukunya, ada sebuah sub-bab yang bertuliskan, “ indahnya menahan, menunggu buka penuh kejutan”, Nah, istilah menahan diri ini ibaratnya kita sedang berpuasa. Puasa panjang dan hanya Allah yang memberitahu kepada kita, kapan waktu yang paling tepat untuk berbuka. “ jangan pernah menyalakan cinta, tapi salahkan mereka yang menyalahgunakan cinta hingga berbuat dosa,” kata Ibnu Taimiyah.
Biarkan hati ini dan jiwa kita terbang bebas menjalani segala niatan baik yang telah kita kuatkan melalui doa-doa panjang… titipkan rasa ini kepadanya.
Mungkin aku belum terlihat olehmu… namun ku yakin usaha, percaya, setia dalam doa akan selalu mengiringi perjalanan ini… Aku tak memiliki alasan yang pasti mengapa sampai saat ini aku masih menunggumu… mesti kau tak pernah meminta untuk ditunggu dan diharapkan… jangan takut… tidak akan ada kekecewaan yang datang dalam diriku… aku yakin yang terbaik pasti akan terwujud, hanya waktulah yang akan menjadi saksi kekuasaannya. Menemukanmu adalah kebahagiaan yang tak bisa aku ungkapkan… keindahan hatimu selalu membuatku terkagum… keindahan hadirmu sungguh kudambakan saat ini… :)
Bersamamu kugapai harapan… Bersamamu adalah kebahagiaan, menatapmu adalah harapan, senyumanmu adalah kerinduan, suaramu adalah keceriaan yang menembus jiwa dan rasa…
Dukamu adalah kepedihanku, sakitmu adalah kesedihanku, pergimu adalah air mataku, sedihmu adalah nestapa yang mengiris jiwa yang membuatku ikut merasakan lara diseluruh tubuh dan aliran darah.
# Ku Tetap Menanti Dalam Selimut Doa