Ku Tetap Menanti Dalam Selimut Doa
Cinta… takkan habis di ungkapkan
dalam hamparan kata, takkan cukup ditulis dengan lautan tinta, karena
didalamnya tersimpan banyak cerita, antara aku, kau, dan sang pencipta… Dan
kuyakin waktu akan membuktikan janji itu…
Sungguh aku hanyalah wanita biasa,
tumbuh karena cinta besarpun karena cinta. Aku takkan berdusta ketika cinta
hadirkan rasa dan kerinduaan…
Kala hati ini mulai merasakan… bait
demi bait ku ucapkan dalam sebuah doa untukmu… Aku tak tahu inikah sesungguhnya
rindu??? Degup hati mulai menderu, haru.
Sungguh, aku wanita biasa , manusiawi
kuharap cinta, tentu dengan ridha dan doa… jika memang cintaku mendambakan
surga, izinkan aku bersamanya ya Allah…
Ku akan selalu memperbaiki diri…
sebelum engkau mendatangkannya ya Rabb…
seperti yang di utarakan oleh Ustadz Salim A. Fillah dalam bukunya, ada
sebuah sub-bab yang bertuliskan, “ indahnya menahan, menunggu buka penuh
kejutan”, Nah, istilah menahan diri ini ibaratnya kita sedang berpuasa. Puasa
panjang dan hanya Allah yang memberitahu kepada kita, kapan waktu yang paling
tepat untuk berbuka. “ jangan pernah menyalakan cinta, tapi salahkan mereka
yang menyalahgunakan cinta hingga berbuat dosa,” kata Ibnu Taimiyah.
Biarkan hati ini dan jiwa kita
terbang bebas menjalani segala niatan baik yang telah kita kuatkan melalui
doa-doa panjang… titipkan rasa ini kepadanya.
Mungkin aku belum terlihat olehmu…
namun ku yakin usaha, percaya, setia dalam doa akan selalu mengiringi
perjalanan ini… Aku tak memiliki alasan yang pasti mengapa sampai saat ini aku
masih menunggumu… mesti kau tak pernah meminta untuk ditunggu dan diharapkan…
jangan takut… tidak akan ada kekecewaan yang datang dalam diriku… aku yakin
yang terbaik pasti akan terwujud, hanya waktulah yang akan menjadi saksi
kekuasaannya. Menemukanmu adalah kebahagiaan yang tak bisa aku ungkapkan… keindahan
hatimu selalu membuatku terkagum… keindahan hadirmu sungguh kudambakan saat
ini… :)
Bersamamu kugapai harapan… Bersamamu
adalah kebahagiaan, menatapmu adalah harapan, senyumanmu adalah kerinduan,
suaramu adalah keceriaan yang menembus jiwa dan rasa…
Dukamu adalah kepedihanku, sakitmu
adalah kesedihanku, pergimu adalah air mataku, sedihmu adalah nestapa yang
mengiris jiwa yang membuatku ikut merasakan lara diseluruh tubuh dan aliran
darah.
# Ku Tetap Menanti Dalam Selimut Doa