Selasa, 05 Januari 2016

Dan Aku Jadi Mengerti

Kukira hujan bisa diciptakan dengan kita menguapkan air dari dapur kecil rumah, ternyata perlu air sebanyak lautan. Kukira engkau pun bisa ditemukan hanya duduk mengamati orang yang berlalu lalang, ternyata perlu melangkahkan kaki yang jauh menuju ke tempat-tempat dimana ada kemungkinan kamu ada; kampus, rumah sakit, masjid, taman, perpustakaan, toko buku, dan rumahmu. Kukira menunggu pun tak akan menjemukan dengan banyak bacaan, ternyata menunggu lebih butuh kesabaran daripada hal lain. Lebih butuh banyak keikhlasan bahwa ada waktu yang harus hilang karena sesuatu yang tidak tentu sesuai harapan. Kukira aku cukup belajar dari buku dan mendatangi kajian, ternyata ilmu yang sesungguhnya adalah yang diamalkan, bukan yang dihafalkan. Dan sekolah di kehidupan menguji setiap hal yang pernah aku tulis dalam catatan. Kukira yang memperjuangkan akan selalu mendapatkan apa yang diperjuangkan, ternyata hukumnya tidak demikian. Agar setiap orang tidak lupa bahwa urusan hasil adalah kuasa Tuhan. Dan aku menjadi mengerti :') *** Saat kita kesusahan untuk menyampaikan, saat maksud kita sulit sekali dimengerti orang lain, saat orang lain bebal sekali untuk mendengarkan; berbuat baiklah sebanyak-banyaknya, setulus-tulusnya. Karena kebaikan dan ketulusan adalah bahasa yang paling mudah dimengerti orang lain. Jikapun orang yang dimaksud tak mengerti juga, setidaknya ketulusan tidak akan merepotkan perasaan kita sendiri *** Kita memang punya hak untuk marah, marah karena sesuatu hal yang bahkan tidak dimengerti sekalipun, karena tidak ada penjelasan, pergi tanpa aba-aba :') tapi kita juga punya kewajiban untuk memaafkan. Kita punya hak untuk menuntut, tapi kita juga punya kewajiban untuk memberi. Kita punya hak untuk diperlakukan dengan baik, tapi kita juga punya kewajiban untuk memperbaiki diri. Katanya lagi, kalau hidup kita ingin jauh lebih tenang; dahulukan kewajiban kita terhadap orang lain daripada menuntut hak kita dari orang lain *** Sabar adalah menunggu sambil berusaha juga berdoa. Tidak dengan diam, tapi dengan pemahaman; bahwa terkadang, Allah menunda apa yang tidak baik bagi kita saat ini untuk ditukar nanti di waktu terbaik , waktu dimana kita benar-benar sudah siap atau waktu dimana kita benar-benar membutuhkannya. Sabar adalah berusaha untuk lebih banyak mendengar daripada bicara, mengendalikan diri untuk tidak sombong menunjukkan kelebihan kita diantara kekurangan orang lain. Sabar adalah berlari sejauh-jauhnya dari segala keluh kesah, dari penyesalan yang berlebihan, dari kekecewaan yang terlalu, dari tuntutan yang tak sepantasnya, atau dari sesuatu yang tak bertanggungjawab :') O:) mungkin Allah belum izinkan untuk bersatu.. tetap khusnudzan, pasti rencanaNya lebih baik drpd rencana manusia... Sabar... Jaga hati, sederhanakan segala rasa. Jangan terlalu banyak meminta dan berharap pada selain-Nya... :) suatu hari nanti jika kamu telah lelah menjelajahi segala rasamu, rasa cintamu... Pundakku selalu siap untuk berbagi dengan segala kesabaran itu :') Hidup ini tidak seperti novel,yang kita bisa mengulang halaman pertama kapanpun kita mau. Dalam kehidupan yang nyata, saat sebuah kisah tidak asik lagi, mulai menyakitkan,kita tidak bisa mengulanginya dari halaman pertama lagi. Tapi tidak mengapa, karena kita selalu bisa membuat bab baru, halaman baru, selalu bisa :) *** tidak semua yang kita inginkan di dunia bisa teruwujud. Kadang dibalik itu semua ada kebaikan yang tersembunyi. Allah mahatahu apa yang terbaik untuk hambah-hambanya *** Disini aku akan menunggu saat istikharah cinta itu kembali memanggilku :') dalam mahabbah rindu O:)