Minggu, 14 Desember 2014

“Masih Selembar Kertas UntukMu ( March 28 ) tak lekang oleh waktu”



“Masih Selembar Kertas UntukMu ( March 28 ) tak lekang oleh waktu”

 
Ketika aku memulai berdoa untuk satu nama dalam diamku… kuserahkan semuanya kepadaMu ya Allah…
Hanya waktu dan jarak yang akan menyikap rahasia besarnya, apakah rasa itu semakin besar atau semakin memudar…
Ya Allah dalam selimut doaku kuakan tetap menanti… sampai engkau menentukan takdir kita… sungguh aku hanyalah wanita biasa ya Allah… maafkan aku jika selama ini aku membatasi takdirNya… maaf jika selama ini aku membebani perasaanNya akan janji itu… maaf jika selama ini pernah menyakitiNya… Mohon ya Allah maafkan aku… beri aku petunjukmu… aku tak ingin menyakitiNya… dan menyakiti siapapun dalam anugrah yang engkau tetapkan…
Ya Allah aku percaya engkau pasti telah merencanakan yang terbaik … dapat kurasakan dan selalu kurasakan betapa besarnya kuasamu…
Kala hati ini mulai merasakan… bait demi bait kuucap kan dalam sebuah doa untukmu… aku tak tau inikah sesungguhnya ketulusan akan anugrah yang kau telah tanamkan dalam hati ini…???? Degup hati menderu, haru….
Ku akan selalu memperbaiki diri sebelum engkau mendatangkannnya ya Allah… mendatangkan dalam ikatan yang engkau halalkan…

*** March 28 ***

*** Kita diperkenalkan tuhan dengan cara yang berbeda, tanpa harus bertemu, melihatMu secara langsung…
Kau hadir sebagai tamu didalam hatiKu…
KeyakinanKu untuk mengenalMu bukan pilihan yang salah…
Kamu selalu punya waktu untuk mengingatkanKu… MenyapaKu… Mengisi tempat kekosongan hati dengan cerita – ceritaMu yang bisa membuatKu mampu tertawa, tersenyum sejenak dengan kepedihan hati yang terobati… Terima kasih ya Rabb, Terima kasih banyak untukmu… Aku yakin tuhan memiliki rencana indah buat kita nanti… “semoga Allah selalu merestui setiap langkah kita”
Tak semua orang cukup beruntung tuk miliki seseorang  khusus seperti kamu dalam hidupnya…
Aku adalah salah satu orang yang beruntung itu… Semoga keindahan serta kebahagiaan akan terus mengelilingiMu, 
 hari ini dan seterusnya… 



Melepas penat diujung perjalanan, namun wajahmu singgah dipikiran ** walau sebatas dalam kerinduan, keindahan tetap ada dalam ingatan

Risau galau kupendam dalam doa, kerinduan ? jangan Tanya bagaimana ? ** hanya Allah jadi penawar rasa, kerinduan ? ia senantiasa ada

Raga tak selalu bisa menyatu, namun cinta hanya satu ** bila tidak didunia, disurga kita berharap selalu

Semakin jauh jarak, sesalku semakin nampak ** atas salah nan banyak dan kurang yang berarak

Rupanya ini cara Allah memperbaharui cinta, lewat amanah dan kerinduan ** layaknya Ibrahim dan Hajar, yang didik jarak dan pengorbanan

Dan lewat taat Allah jaga sakinah ** dari taat Allah janjikan semua indah


1 komentar: