Selasa, 01 September 2015

SECANGKIR PERSEMBAHAN WISUDA

SECANGKIR PERSEMBAHAN WISUDA Persembahan kecil untukmu Mama, Papaku..... Tiada kata terbaik yang harus aku katakan selain terimakasih... kasih sayangmu yang begitu besar, membuatku bisa berdiri hingga hari ini... hari itu, 24 Agustus 2015 Wisuda ke II ku “Program Profesi Ners”.... aku berdiri di tengah ratusan antrian wisudawan, dengan pakaian toga lengkap dan kebaya kuning yang ibu buatkan khusus untukku, aku berdiri dengan bangga karena slempang "Alumni" tersemat di pundakku, akupun yakin rasa bangga yang kalian rasakan itu lebih besar dari aku rasakan.... Satu demi satu nama wisudawan di panggil kedepan, tiba saatnya giliranku untuk maju. Rasa bangga dan haru bercampur jadi satu kala itu... semua memori akan perjalanan pendidikanku muncul satu demi satu... 5 tahun aku belajar sebagai seorang mahasiswi, tinggal jauh dari mama papa, berjuang mendapat predikat terbaik, serta jatuh bangun memenuhi permintaan akademik... 5 tahun bukan waktu yang singkat, begitu banyak kenangan terukir disana... begitu banyak perjuangan dan pengorbanan yang mama papa lakukan untukku... walaupun terpisahkan oleh jarak tapi usaha dan doa mereka untuk menjadikanku seorang sarjana luar biasa besar.... semua mereka korbankan untuk memenuhi kebutuhanku menempuh perjalanan sebagai seorang sarjana.... Pada hari jum'at atau sabtu setiap minggunya, aku selalu pulang untuk bertemu mereka sekedar melepas rindu dan memohon tambahan doa restu karena hari minggu aku sudah harus kembali lagi untuk kuliah.. saat pulang, berjuta cerita muncul menceritakan kehidupan kami masing-masing. yang aku salut, setiap detail ceritaku selalu diperhatikan dengan baik oleh mereka. tak ada satu ceritapun yang mereka lewatkan meskipun ceritanya agak membosankan.... waktu berjalan begitu cepat, kini aku telah berdiri sebagai seorang sarjana. predikat yang sangat mama papa inginkan... terimakasih mama, terimakasih papa, atas semua kasih sayang yang kalian berikan, atas rasa cinta yang tulus yang tidak pernah habis.... kini aku baru bisa memberikan persembahan kecil..... semoga kedepan aku bisa menjadi orang yang benar-benar kalian banggakan dan menjadi anak emas kalian... 24 Agustus 2015 adalah hari dimana semua bunga menari untukku, semua bintang menerangi segala kegelapanku, dan semua cinta yang hadir dari orang-orang yang sayang padaku, dapat aku saksikan hari itu. Keberhasilan dan perjuangan yang kita capai hari ini, tidak terlepas dari cinta, kasih sayang, dukungan serta bimbingan dari orang, tentunya tidak di ragukan lagi ketulusan cintanya, dan tidak akan pernah melepaskan cinta mereka untuk kita yaitu keluarga terutama orang tua. *puisi* UNTUK SEPASANG INSAN CIPTAAN TUHAN Dia yang berpeluh, bersimbah darah, bertaruh nyawa Untuk membawaku melihat alam fana, Jemari lembutnya menuntunku dalam semua bentuk kehidupan, Semenjak ku di buaian, Sampai hari ini ku tegak berdiri tanpa bantuan, Dia kiriman Tuhan yang menjadi sayapku, Membantuku terbang mencapai impianku.. Dia sederhana, namun luar biasa, dia kusebut MAMA. Dia yang berpeluh, memeras keringat, memutar otak Mencari semua arah untuk memenuhi kebutuhanku, Menyesal diam-diam saat tak mampu penuhi mauku, Semenjak ku tak mengerti jaman, Sampai hari ini ku mampu mengenali mana kebutuhan mana keinginan, Tangannya yang kokoh menggendongku, melindungiku, Dia yang Tuhan kirim untuk melengkapi sayapku, Membantuku terbang mencapai masa depanku, Dia apa adanya, namun begitu bijaksana, dia kusebut PAPA. PAPA, pernahkah kau tidak memikirkanku barang sejenak? Tidak! karena tanya tak pernah lupa, “Nak, hari ini makan apa?” “Nak, uang masih ada?” “Nak, sehat kan di sana?” dan pesan telah mengakar , “Rajin ibadah dan belajar” atau mungkin hanya diam dalam makna “Semangat, kamu pasti bisa!” Ya, meski berat beban, letih tak kau tampakkan Demi aku, semua sempurna, semua baik-baik saja Mama , maafkan aku yang terkadang melawan maafkan aku yang jarang pulang maafkan rinduku yang kadang semu maafkan aku yang setengah hati menjawab teleponmu maafkan aku yang mungkin pernah berbohong padamu lupa menyebut namamu dalam doaku namun percayalah, di tiap langkahku, aku mengingatmu Menyebut mereka dengan Orang Tua Begitu banyak arti mereka, Semua bilangan di dunia tidak cukup menimbangnya, Pengorbanan mereka dibawa sepanjang usia, Pengorbanan ku untuk mereka dibawa sepanjang aku belum berpria, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah memelihara / mendidikku sewaktu aku kecil.” Merekalah orang yang sangat aku hargai dan hormati, aku cintai dan aku sayangi ya mereka papa dan mamaku dgn disertai senyuman aku berjalan menghampirinya, seiring dengan langkahku,terlintas dibenakku atas apa yang telah mereka lakukan pada hidupku selama ini. Untuk kedua sosok yang terduduk haru di sana, dengan senyum tulus dan mata berkaca untuk kedua sosok yang tak pernah putus kasih dan sayangnya ijinkan aku mengantarmu pada bangga dan bahagia lewat kelulusan ini, bukan hanya di sini, tak berakhir hari ini janjiku, akan selalu ada cerita dan kenangan baru dari restumu, melalui doa harapmu TOGA INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK MU,, MAMA,,MAMA,,MAMA,, PAPA,,

1 komentar: