Rabu, 30 September 2015

Engkau (Wanita) yang selalu terjaga

Cinta adalah rahmat Allah dan anugrah Allah paling indah, ketika kita mampu memuliakanya atas nama Allah dan menjaga kesucian cinta itu. Memendam rasa seorang wanita itu tidak gampang, kadang kita diguyuri berbagai banyak perasaan... ya... perasaan bahwa aku merindukanmu setiap hari. Tapi aku selalu yakin rasa “menahan” ingin mengungkapkan “diam” suatu hari Allah akan gantikan “indahnya menunggu dengan penuh kejutan” seperti kita sedang berpuasa menunggu berbuka. Cinta tidak pernah membuat diri kita menjadi tegang, namun justru membuat hati teduh dan tenang. Apalagi kita sholat, mengungkapkannya hanya kepada Allah... menceritakannya kepada Allah, Masya Allah. Menikah dengan orang aku cintai dalam diam adalah salah satu doaku, jangan malu untuk berdoa kepada allah, sampaikanlah, sesungguhnya allah senang mendengar doa-doa hambahnya yang bersabar. Titipkan cinta yang kita miliki padanya, curahkan segala doa padanya, sebagai bentuk penjagaan atas hati kita. Sungguh, hanya allah yang maha menjaga saat kita dan dia sama-sama berjauhan, saat kita dan dia sama-sama dicekam rindu ingin bertemu. Tenangkan hati dengan zikir dan tadabbur, agar damai senantiasa tercipta dalam cinta yang kita curahkan. Dan terus berikan keyakinan dalam hati, jika suatu hari Allah memberikan rencana lain, bisa jadi itu adalah kado istimewa untuk kita. Saat cinta hadir, hadapilah dengan anggun. Dengan menikmati setiap hal yang singgah. Tidak perlu lebay dalam menyikapi rasa ini. Tidak usah juga kita umbar rasa ini ke sana kemari, bahwa seluruh dunia tahu bahwa kita sedang merasakan indahnya cinta. Dalam diam ini, tersimpan kekuatan harapan itu menjadi nyata. Ingat... kita belum halal loh... ketika kita sudah halal nanti, semua diam itu akan berbicara, semuanya lisan ini akan bicara, bagaimana proses aku mencintaimu setiap hari atas nama allah, halal itu sangat indah bahkan nikah adalah ibadah, pegangan tangan ketika kita sudah halal bisa menjadi penggugur dosa kita, apalagi amalan-amalan lainnya... masya allah...semuanya karena ketulusan. Walau kadang aku galau tidak jelas, tapi aku selalu sabar, selalu berdoa, insya Allah dengan niat baik, belajar dari kisah-kisah rasullah, dengan proses yang allah ridhoi maka insya allah tuhan akan memudahkannya.. amin ya rabbal alamin... Akan ada kabar gembira bagi mereka yang selalu terjaga, menjaga cinta adalah kesenangan sendiri bagi mereka yang senantiasa merindukan kasih sayangnya, jadi cintai Allah. Niscaya dia akan menjaga cintamu hingga saatnya tiba. Aku pernah membaca sebuah buku tentang “Aku perhiasan dunia” pernah tidak membayangkan bagaimana sebuah permata atau emas diproses dan dibentuk sedemikian rupa sehingga bernilai mahal? Atau pernah tidak membayangkan baju mahal yang tersimpan dengan baik dan dipakai hanya saat-saat tertentu saja? Muslimah yang senantiasa menjaga kehormatannya akan terlihat sempurna, mengalahkan permata, dan emas yang dibuat dalam waktu yang lama. Muslimah yang terjaga kehormatannya memiliki cinta yang sempurna kepada tuhannya. Ia melaksanakan sholat 5 waktu, puasa, menjaga kemaluaannya, dan taat kepada pasangan sahnya. Itulah kesempurnaan yang lahir dari dirinya. Surga sebelum surga. Dan bentuk kesempurnaan lain yang tidak semua orang bisa memiliki kecuali perempuan adalah menjadi seorang ibu. Ditangan seorang ibu, terletak masa depan mujahid mujahidah tangguh yang akan meneruskan perjuangan orangtuanya. Muslimah sejati akan selalu menjaga imannya disetiap langkah. Dalam diam, mereka terus menjaga kehormatan dan kesuciannya. Mereka percaya bahwa menjaga kehormatan atas dasar iman adalah penyelamat di akhirat. Kekurangan menjadi kunci yang menjadikan mereka mampu bersabar, tawadhu’ terhadap sesama, dan bersyukur atas segala nikmat, baik kesedihan maupun kebahagiaan. Sebagai muslimah, kesombongan sangat dibencinya. Sebab, ia percaya tak masuk surga orang dalam hatinya terdapat sebiji sawi kesombongan. Iman dan rasa malu adalah bagian dari perhiasaanya.karena keduanya, keindahan mereka tak akan pudar selamanya. Apa yang paling disukai para muslimah? Bertemu allah disepertiga malam dan membaca sejarah rasullah demi menjaga kerinduannya kepada beliau... *sajak* Senyumkupun mengembang , Aku tak dapat berpatah kata ketika sebuah gumam terlontar dari seorang kawan, Gemuruh hati berdegup kencang, seolah ia terluka dalam, Mereka ucap aku tak berperasaan karena mengabaikan kasih seseorang, Mereka ucap aku pemilah yang mencari kesempurnaan, Mereka ucap kasihku tak bisa diharapkan, Berdosakah... Ketika kutolak cinta yang tak bertepi tanggung jawab? Salahkah... Jika kucoba untuk taat? Munafikkah... Jika kusemai rasa yang tak semestinya? Sungguh... Hati ini tertutup oleh dia yang mahasegala, Kekasih yang tak pernah hamparkan dusta, Kekasih yang tak pernah bersitkan luka, Sanggupkah aku abaikan cinta sang penguasa? Tak mengapa... Penilaian manusia terhadapku, kuanggap pemanis sandiwara, Yang takkan pernah kuanggap sebagai kisah yang sia-sia, Karena... Cukuplah rasa cinta dari tuhanku, Yang hidupkan jiwa sarat makna, Hadapi dunia ini penuh ceria berikanku cerita istimewa, Berikanku ketenangan di tengah kegundahan, Ajarkanku selau tentang arti kehidupan, Kurasa itulah cinta, Cinta yang tumbuhkan sesak rindu, namun enggan berhenti menunggu, Cinta yang kadang sulit untuk dimengerti, namun selalu terpantri dalam hati, Sungguh tak akan pernah kusesali, sejatinya inilah cinta yang hakiki.

Kamis, 24 September 2015

Berproses Menjadi Lebih Baik

Sebuah Curahan Hati Wanita Berhijab : Kami Bukan Paling Baik, Tapi kami Berproses Menjadi Lebih Baik "Cerita dariku, untukmu temanku." Hijab... Begitu aku mengenalmu, ada perasaan yang tertanam di dalam hati bahwa aku ingin terus bersanding denganmu hingga nafas terakhirku. Menggunakan hijab merupakan cerminan kecintaaanku terhadap Allah. Meski kadang cobaan menerpaku karena begitu menggunakan hijab di berbagai kesempatan, tak jarang aku harus menerima komentar miring karena pandangan orang yang selalu menganggapku sempurna. Tapi, percayalah, semua itu semakin meneguhkanku bahwa dengan hijab aku berusaha menjadi pribadi lebih baik. Sebenarnya fashionable bukanlah tuntutan kami, justru penampilan sederhana adalah prinsip kami. Berhjab bukan perkara sekedar mengikuti tren fashion. Bagi kami berhijab adalah perintah agama yang harus dijalankan oleh setiap wanita muslim. Bahkan berhijab membuat kami tidak kehilangan akal untuk berkreasi.Banyaknya tren fashion berhijab saat ini meninggalkan nilai-nilai murni dari hijab sendiri sangat miris. Hijab yang seharusnya berfungsi sebagai benteng kita, justru hanya dijadikan hanya sekedar 'mengekor' orang lain yang berhijab. Berhijab membuat kami berpenampilan sederhana, penampilan yang tak hanya indah di mata manusia namun juga di hadapan Allah. Hijab bagaikan sebuah perisai indah yang akan terus melindungi kami. Adakalanya profesi tertentu tidak mendukung kami berhijab, tapi kami yakin hijab inilah yang akan membimbing kami mendapatkan pekerjaan yang layak. Jika berbicara tentang kemerdekaan hak asasi wanita, maka kami tak pernah mendapatkannya. Ada profesi tertentu yang terkadang melarang kami untuk berhijab. Lalu apa alasannya? Bukankah kami juga layak untuk membuktikan, kami juga memilki skill yang potensial. Kami tetap membuktikan, bahwa dengan berhijab, kualitas kami tak kalah bersaing dengan yang lain. Dengan berhijab, pekerjaan kami justru menjadi tantangan tersendiri. Dimana kami selalu berusaha mencerminkan pada orang lain, bahwa hijab yang kami juga turut menunjang kesuksesan kami. Kami bukan seseorang yang merasa sempurna tentang agama, tapi kami juga berproses untuk menyempurnakan perintah Allah. Bahkan tak jarang tudingan orang terus menghakimi kami sebagi makhluk yang sempurna. Sering pertanyaan yang bahkan aku sendiri tak paham sering kami terima. Tapi apakah kalian mengerti bahwa kami juga perempuan biasa yang tak luput juga dari salah. Ada yang berkomentar, "perempuan yang mengenakan hijab belum tentu lebih baik dari yang tidak mengenakannya". Well, itu tergantung pribadi masing-masing dalam menilai. Bagi kami, hijab merupakan awal untuk berproses lebih baik. Justru, hijab inilah yang membimbing kami agar selalu berhati-hati dalam segala aspek. Hijab bukan hanya memberi banyak pembelajaran dari segi agama, tetapi secara keseluruhan, baik hal kecil maupun besar. Mulai dari berpikir sebelum berkata dan melakukan berbagai hal hingga hal yang paling besar, yakni kelak menjadi contoh bagi orang lain bahkan memberi teladan yang baik kepada anak-anak kita di masa depannya. Sering kali kami di pandang sebagai sosok yang lembut. Tapi, kami hanya manusia biasa yang juga memiliki amarah.Pahamilah bahwa kami juga memilki amarah. Amarah yang naluriah dimiliki oleh siapapun. Bukan berarti kami tak ingin dipandang lembut, namun kami adakalanya memiliki emosi yang kadang tak ingin kami lakukan.Tak ada manusia yang sempurna, kami sebagai wanita berhijab juga memiliki kekurangan yang terkadang situasi membuat kami tak bisa untuk bersikap lembut dan menahant emosi. Namun, satu hal terpenting, sebuah proses tak selalu berjalan dalam waktu yang singkat, tetapi kami selalu berusaha agar selalu 'istiqomah' dengan hijab yang kami gunakan.  Salam hangat kawan, dari Sahabatmu yang berhijab. Published By Tania Stephanie 10 Agustus 2015. 10:05

Selasa, 15 September 2015

My Heart

Setiap yg tertulis adalah takdirnya, dan setiap apa yang ditakdirkan telah ku zahirkan dalam pena yg tersurat ... Sehingga tiada lagi yg tersirat dihati ini,Terimakasih Ya Allah... Tdk terasa umur ini sudah mau mendekati 24 tahun, syukur الْحَمْدُ للّهِ رَبّالْعَالَمِينَ َ hambah masih bisa menjaga hati ini, walaupun dalam perjalanan ini banyak air mata yg penuh sesak tapi aku yakin engkau selalu bersamaku, kuatkan hambah untuk yakin akan takdir indahmu kelak... :') sesungguhnya perjalanan ini adalah rangkaian teguran darimu ya Allah. Engkau mengetahui segala isi hatiku, perasaan yang aku rasakan sekarang akan anugrahmu, tidak mudah ya Allah untuk melalui semua ini, sampai aku bisa sekuat ini sampai sekarang :') "kamu yang aku tulis tapi aku yang tak pernah kamu baca" diam adalah caraku menjagamu dari kejauhan melalui doa. Semoga kelak suatu hari nanti sepenggal kalimat itu berubah menjadi "kamu yang aku tulis dan aku yang selalu kamu baca" :) Aku senang sekali melihat seseorang yang pernah dalam doaku sekarang bahagia, bahagia dengan takdirnya. Ikhlas ... Iya... Ikhlas... Tenyata sesuatu yang sangat indah, karna aku yakin dibalik keikhlasan yang tulus, Allah akan mengganti keikhlasan itu dengan senyuman yang bahagia :) seperti senyuman yang sekarang hambah rasakan yang Allah anugrahkan kepadaku, walau masih dalam diam, aku yakin ketulusan ini, dengan diam kita tdk akan merusak kehormatan yang telah dijaga, seperti kisah Ali dan Fatimah Az-Zahra??? Bukankah dari mereka kita bisa belajar menahan diri untuk sesuatu yang belum menjadi hak kita... Ya Allah anugrah ini akan kurawat sesuai fitrah, agar yang dihasilkannya bernilai ibadah, sampai allah menentukan takdir itu secara halal...bersama sajadah dalam sujud panjang akan kita jumpai ikatan anugrah itu, kadang kalah Allah memberikan kita ujian ketika hati ini masih ragu. Coba tambahkan lagi sujud, agar allah semakin mencintai kita sampai tidak ada lagi ragu dalam hati untuk mendatangkan pasangan yang terbaik... Dengan diam akan ketulisan ini, aku tidak ingin membatasi takdirnya ya Allah, engkau yang membolak balikkan hati manusia, walaupun terasa semakin jauh, ajari aku untuk lebih kuat ya allah... *sajak JALAN SURGA* Cinta tak boleh pergi, meski karena kekecewaan tercipta oleh diri, karena jalan yang ditempuh, tak selamanya bertaburan bunga yang semerbak, namun juga jalan yang penuh kerikil tajam, cinta kita kuat karena ada mahabbah darinya, cinta kita tak boleh terkikis, meski hati sering menangis, gengam jemariku dalam perbincangan kita, juga dalam dekapan yang menentramkan, agar mata dapat terhapus, meski nestapa berkunjung tanpa ampun, cinta tak boleh goyang, karena kita selalu bersatu dalam doa, dan dalam doa itulah, interaksi kita dengan sang pemilik cinta, karena dengannya segala nestapa menjadi permata, yang mengobati luka tanpa sengaja, semoga biduk cinta kita tetap terkayuh dalam ridhanya, dan dalam dekapan kasihnya, selamanya.

Selasa, 01 September 2015

Menunduk dihadapan Mu Yaa Rabb

Bismillahirrahmanirrahim.. Dalam doa ku tiada kata yang mesra ketika menunduk dihadapan Mu Yaa Rabb... Segala puji bagi Mu pemilik seluruh alam raya... Biarkan angin berhembus dalam kesejukan dzikir... Risalah Hati...... Kadang aku tak mampu untuk berjalan setapak dihujung sana dan seakan jalan itu buntuh. Tertatih memang benar adanya,tapi jiwa ku tak ingin larut dan tersungkur dari nestapa jiwa ini. Boleh aku,menangis dihadapanMu Yaa Rabb. Boleh aku,mengeluh dihadapanMu pula.. Engkau yg paling memahami hati setiap hati hamba"Mu, Engkau yg bisa membolak-balikkan keras nya hati seorang hamba. Maafkan jika hamba menangis dihadapanMu mengeluh dalam doaku. Yaa Rabb Kesedihan sedang menghampiri mungkin masa ini harus dilalui namun berat dihati seakan tak sanggup untuk melalui.

SECANGKIR PERSEMBAHAN WISUDA

SECANGKIR PERSEMBAHAN WISUDA Persembahan kecil untukmu Mama, Papaku..... Tiada kata terbaik yang harus aku katakan selain terimakasih... kasih sayangmu yang begitu besar, membuatku bisa berdiri hingga hari ini... hari itu, 24 Agustus 2015 Wisuda ke II ku “Program Profesi Ners”.... aku berdiri di tengah ratusan antrian wisudawan, dengan pakaian toga lengkap dan kebaya kuning yang ibu buatkan khusus untukku, aku berdiri dengan bangga karena slempang "Alumni" tersemat di pundakku, akupun yakin rasa bangga yang kalian rasakan itu lebih besar dari aku rasakan.... Satu demi satu nama wisudawan di panggil kedepan, tiba saatnya giliranku untuk maju. Rasa bangga dan haru bercampur jadi satu kala itu... semua memori akan perjalanan pendidikanku muncul satu demi satu... 5 tahun aku belajar sebagai seorang mahasiswi, tinggal jauh dari mama papa, berjuang mendapat predikat terbaik, serta jatuh bangun memenuhi permintaan akademik... 5 tahun bukan waktu yang singkat, begitu banyak kenangan terukir disana... begitu banyak perjuangan dan pengorbanan yang mama papa lakukan untukku... walaupun terpisahkan oleh jarak tapi usaha dan doa mereka untuk menjadikanku seorang sarjana luar biasa besar.... semua mereka korbankan untuk memenuhi kebutuhanku menempuh perjalanan sebagai seorang sarjana.... Pada hari jum'at atau sabtu setiap minggunya, aku selalu pulang untuk bertemu mereka sekedar melepas rindu dan memohon tambahan doa restu karena hari minggu aku sudah harus kembali lagi untuk kuliah.. saat pulang, berjuta cerita muncul menceritakan kehidupan kami masing-masing. yang aku salut, setiap detail ceritaku selalu diperhatikan dengan baik oleh mereka. tak ada satu ceritapun yang mereka lewatkan meskipun ceritanya agak membosankan.... waktu berjalan begitu cepat, kini aku telah berdiri sebagai seorang sarjana. predikat yang sangat mama papa inginkan... terimakasih mama, terimakasih papa, atas semua kasih sayang yang kalian berikan, atas rasa cinta yang tulus yang tidak pernah habis.... kini aku baru bisa memberikan persembahan kecil..... semoga kedepan aku bisa menjadi orang yang benar-benar kalian banggakan dan menjadi anak emas kalian... 24 Agustus 2015 adalah hari dimana semua bunga menari untukku, semua bintang menerangi segala kegelapanku, dan semua cinta yang hadir dari orang-orang yang sayang padaku, dapat aku saksikan hari itu. Keberhasilan dan perjuangan yang kita capai hari ini, tidak terlepas dari cinta, kasih sayang, dukungan serta bimbingan dari orang, tentunya tidak di ragukan lagi ketulusan cintanya, dan tidak akan pernah melepaskan cinta mereka untuk kita yaitu keluarga terutama orang tua. *puisi* UNTUK SEPASANG INSAN CIPTAAN TUHAN Dia yang berpeluh, bersimbah darah, bertaruh nyawa Untuk membawaku melihat alam fana, Jemari lembutnya menuntunku dalam semua bentuk kehidupan, Semenjak ku di buaian, Sampai hari ini ku tegak berdiri tanpa bantuan, Dia kiriman Tuhan yang menjadi sayapku, Membantuku terbang mencapai impianku.. Dia sederhana, namun luar biasa, dia kusebut MAMA. Dia yang berpeluh, memeras keringat, memutar otak Mencari semua arah untuk memenuhi kebutuhanku, Menyesal diam-diam saat tak mampu penuhi mauku, Semenjak ku tak mengerti jaman, Sampai hari ini ku mampu mengenali mana kebutuhan mana keinginan, Tangannya yang kokoh menggendongku, melindungiku, Dia yang Tuhan kirim untuk melengkapi sayapku, Membantuku terbang mencapai masa depanku, Dia apa adanya, namun begitu bijaksana, dia kusebut PAPA. PAPA, pernahkah kau tidak memikirkanku barang sejenak? Tidak! karena tanya tak pernah lupa, “Nak, hari ini makan apa?” “Nak, uang masih ada?” “Nak, sehat kan di sana?” dan pesan telah mengakar , “Rajin ibadah dan belajar” atau mungkin hanya diam dalam makna “Semangat, kamu pasti bisa!” Ya, meski berat beban, letih tak kau tampakkan Demi aku, semua sempurna, semua baik-baik saja Mama , maafkan aku yang terkadang melawan maafkan aku yang jarang pulang maafkan rinduku yang kadang semu maafkan aku yang setengah hati menjawab teleponmu maafkan aku yang mungkin pernah berbohong padamu lupa menyebut namamu dalam doaku namun percayalah, di tiap langkahku, aku mengingatmu Menyebut mereka dengan Orang Tua Begitu banyak arti mereka, Semua bilangan di dunia tidak cukup menimbangnya, Pengorbanan mereka dibawa sepanjang usia, Pengorbanan ku untuk mereka dibawa sepanjang aku belum berpria, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah memelihara / mendidikku sewaktu aku kecil.” Merekalah orang yang sangat aku hargai dan hormati, aku cintai dan aku sayangi ya mereka papa dan mamaku dgn disertai senyuman aku berjalan menghampirinya, seiring dengan langkahku,terlintas dibenakku atas apa yang telah mereka lakukan pada hidupku selama ini. Untuk kedua sosok yang terduduk haru di sana, dengan senyum tulus dan mata berkaca untuk kedua sosok yang tak pernah putus kasih dan sayangnya ijinkan aku mengantarmu pada bangga dan bahagia lewat kelulusan ini, bukan hanya di sini, tak berakhir hari ini janjiku, akan selalu ada cerita dan kenangan baru dari restumu, melalui doa harapmu TOGA INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK MU,, MAMA,,MAMA,,MAMA,, PAPA,,