Kamis, 09 April 2015

Ketika Semua Cerita Terlihat Lebih Indah dan Dalam

Writing and Listening Music “Afgan-Jodoh pasti bertemu,untukmu aku bertahan and Luce-Andai ku bisa” (18-Maret-2015)
Untuk kamu, yang sedang menatap hujan dari balik kaca jendela, sambil bertanya- tanya kenapa cinta juga belum menghampirimu, dengarlah ini... bayangkan lengkung sempurna sebuah pelangi dengan beberapa kupu-kupu yang sedang berterbangan sekitarnya, ditambah semangkuk mie rebus spesial dihadapanmu. Seindah itulah nanti suasana ketika cinta datang padamu… Untuk kamu, yang sedang bersembunyi dibalik selimut saat malam dan mati lampu, sambil menggerutu andai saja ada seseoranag mencintaimu datang membawa sebuah lilin saat ini juga, dengarlah ini… bayangkanlah langit dengan berjuta bintang menghiasinya, tunggulah beberapa detik dan kamu akan melihat kembang api satu persatu berhamburan menuju angkasa. Seindah itulah nanti suasana ketika cinta datang padamu… Tak perlu tergesa-gesa. Jalani saja hidup dengan baik dan scenario indah saat ini sedang disempurnakan oleh Tuhan itu akan datang sendirinya… Ketika Semua Cerita Terlihat Lebih Indah dan Dalam Aku tak pernah tau apa yang ada dipikiranmu. Dan aku terlalu takut untuk menerka-nerka… Aku termenung cukup lama, menarik nafas, dan berkata, “aku tak tau bagaimana kamu mendefinisikan bahagia, tapi bagiku bahagia itu sederhana” “Bahagia itu sederhana. Seperti saat kamu sedang suntuk dengan semua urusanmu dan seperti tak lagi berselera ,melanjutkan hari , tapi ketika kulontarkan lalucon paling basi sedunia, kamu tetap saja tertawa walau kutau itu agak sedikit terpaksa” “Bahagia itu sederhana. Seperti semua kata-kata penyemangat yang kamu ucapkan disetiap hariku setiap kali aku hampir dikalahkan oleh kenyataan” “Bahagia itu sederhana. Ketika kamu hanya memangilku dengan sebutan indah itu dan hanya kamu satu-satunya yang memanggilku dengan nama itu” “Bahagia itu sederhana. Saat kamu menceritakan semua hari-hari indahmu, keluh kesahmu, sakitmu untuk hari ini hanya kepadaku” “Bahagia itu sederhana. Seperti saat kamu mengucapkan selamat tidur kepadaku disetiap malam indahku” “Bahagia itu sederhana. Seperti saat kamu memberi salam rindu setulus hati hanya kepadaku” “Bahagia itu sederhana. Seperti saat ini. Menatap langit senja dengan satu langit yang sama. Merasa hanya aku dan kamu. Membuatku berani menghadapi gelap yang akan datang sebentar lagi. Mengetahui kamu suatu hari akan datang kesini, dan meyakinkanku akan ada terang lagi besok pagi” “Bahagia itu sederhana. Yang menetukannya adalah siapa yang berada disekitar kita” “Untuk hatimu kukan bertahan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar