Sabtu, 11 April 2015

Sekotak kado yang jauh disana

Menulis adalah caraku bercerita tanpa suara... ***11 April 2015...
Teman sejatiku : “Aminn di ujung Al-fatihaKu... Mengingatkanku akan keindahan sosok sifat darimu,begitu indah, melekat.... mengisi detak qalbuku... hadirnya dirimu mengetuk relung jiwaku, membuat kalbu bicara akan kata-kata yang diucapkannya, hingga ilham menghampiri... Ketika embun tak jatuh kedalam petaknya, seakan benar bahwa memang hangat itu bukan tempatnya bersatu, mungkin ada tempat lain, untuk embun itu bersatu...” Bismillahirohmanirrohim...
Sebuah surat darinya telah kubaca Ya Rabb, sampai mata ini seperti berkaca-kaca karena begitu bersyukurnya diriku yang sampai sekarang aku masih belum percaya engkau memperkenalkanku dan menemukannya diantara mahluk ciptaanmu diluar sana... Sebuah kotak berisikan beberapa kado untukku yang penuh makna... Kubuka perlahan-lahan isi sebuah kotak yang bewarna coklat dan pink, kuambil sebuah bunga didalamnya, sungguh indah dan wangi ya Rabb... seperti setahun yang lalu yang wanginya belum hilang sampai sekarang. Didalam kotak itu ada banyak kado didalamnya yang sangat aku sukai, terimah kasih ya Rabb... yang membuatku sangat bahagia, semoga kebahagiaan ini selalu ada... Insya Allah lampu ini akan menjadi penerang disetiap kesunyianku, sebuah buku yang sangat bagus yang akan segera kubaca, pulpen yang warna pink yang Insya Allah akan aku gunakan ketika aku menulis, dan sebuah leontin yang sangat aku sukai, dan sebuah gantungan kunci lambang yin dan yang penuh makna yang selalu akan aku simpan sampai kita bertemu dan menyatukannya kembali... terimah kasih untuk segalanya untuk doa dan lagu rindunya yang membuat aku selalu bersyukur kepada Allah... Setelah membaca surat darimu, mata berkaca-kaca ini berubah seketika, berubah mengeluarkan air yang tidak bisa aku tahan... Air mata ini keluar dengan senyuman hatiku, bukan karena sedih tetapi aku bersyukur ada orang yang setulus dirimu yang telah mengembalikan senyumku...senyuman hati yang sudah lama menghilang. Sudah lebih setahun aku mengenalmu, mengenal melalui Allah dan mengenal sebagai teman sejati dalam hatiku... banyak pelajaran dan hikmah yang aku bisa ambil dalam setahun lebih mengenalmu... Aku sadar aku hanyalah wanita yang biasa, wanita yang penuh dengan kekurangan... yang diluar sana masih banyak wanita yang lebih baik dariku... menemukanmu adalah kebahagiaan yang sampai sekarang masih belum bisa aku ungkapkan... keindahan hatimu selalu menbuatku terkagum.... Setelah mengenalmu aku menemukan banyak hal yang bisa membuatku selalu bersyukur, sabar, dan ingin lebih baik dalam episode kehidupan ini... Aku tidak pernah ingin memaksamu, ataupun berjanji untuk menemuiku... karena aku tau semuanya sudah diatur oleh Allah... Biarkan hati ini dan jiwa ini terbang menjalani niatan baik yang telah dikuatkan melalui doa-doa panjang, titipkan semua ini kepadanya... Mungkin aku tak terlihat olehmu, namun aku yakin niatan baik ini melalui doa akan selalu mengiringi perjalan ini, sekarang dan selamanya... Aku tidak pernah sama sekali untuk memaksa diriku menunggu siapapun dalam hidupku dan membuatmu meneteskan air mata ketika membaca tulisanku, demi Allah aku tidak ingin membuatmu sedih... :”( Aku hanya tak memiliki alasan sampai sekarang mengapa saat ini aku masih menunggu seseorang akan ditakdirkan olehku... meski dia tak pernah meminta untuk ditunggu dan diharapkan :”(
“Meski kita tak pernah bertemu, setidaknya aku disini selalu mendoakanmu, mendoakan untuk kebahagiaanmu, untuk yang terbaik bagimu, berharap dirimu selalu bahagia bersama seseorang yang yang engkau cintai, setidaknya aku selalu berharap kalau aku selalu bisa jadi teman sejatimu, mengingatkanmu saat dirimu lemah, membuatmu tertawa saat kesedihan hampir menyapamu“ Terimah kasih untuk segalahnya, terimah kasih untuk doa yang selalu ada... aku juga akan selalu mendoakanmu disini, selalu ada disaat engkau membutuhkanku, dan berdoa yang terbaik untukmu berharap suatu saat nanti bisa bahagia dengan orang yang engkau cintai yang sudah ditakdirkan oleh Allah... Sekali lagi... Terimah kasih untuk semuanya... terimah kasih yang sampai sekarang mau menjadi temanku... untuk ketulusan yang pernah ada... terimah kasih banyak...
“ Bukan pangeran berkuda putih yang kunanti, tapi sosok ikhwan yang mampu menjadi imam yang kutunggu untuk menjadi nahkodaku dalam bahtera kehidupan. Sosok sahabat yang kunanti untuk selau berbagi, sosok kekasih yang aku tunggu untuk senatiasa menyayangi dan sosok ayah yang akan menjadi tauladan bagi buah hatiku. Aminnn” ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar