Jumat, 20 November 2015

Ketika takdir tdk dapat dimengerti, Yang tetap adalah kenyataan

Memaknai perjalanan hidup dan meniti setiap langkah yang bercahaya... *** Dibalik takdirnya aku menunggumu dalam iman, Dibalik rahasianya aku berikhtiar dalam perbaikan, dibalik rahmannya aku menitipkan rindu dalam doa*** Aku hanyalah seorang pengharap senantiasa menjaga hatiku. Berharap pada-Nya untuk menyatukan aku dan kau dalam ikatan yang indah nan syahdu. Mencari dan mendapatkan mu mungkin sulit, butuh ikhtiar lebih. Mencarimu layaknya mencari jarum diantara tumpukan jerami. Seperti menemukan satu bagian yang hilang dari beberapa robekan kertas yang tersebar entah dimana. Pun sembari ku perbaiki kualitas diri Hingga bisa bersamamu, kau yang kucintai karena-Nya. Hanya sabar yang menjadi bekalku kini. bersabarlah aku untukmu... Merindukanmu... bisa bersamamu Sampai akhir hayatku. Hanya ikhlas yang jadi perisaiku untuk bertahan, karena dengan mengikhlaskan hati ini Aku bisa menerimamu apa adanya...saat ini dan selamanya. Hanya doa yang bisa kupanjatkan untuk menghalau rindu, untuk menepis risau karna menunggu. Hanyalah keridhaan-nya yang menjadi pemicu segalanya, usaha dan ikhtiar yang kulakukan untuk dapat bersamamu, Orang yang kucintai karena-Nya. Karena hanya Dialah, Sang Maha Cinta. Yang mampu menyatukan takdir suci. Biarkan aku tetap berdoa disini, Mendoakanmu adalah penjagaanku disana, aku tau engkau sudah bahagia dengan cinta barumu, tapi yakinlah aku selalu mendoakan setulus hati dalam diamku tanpa mengusikmu :') *** Aku tidak pernah seberdebar ini menunggu seseorang bangun untuk shalat subuh dan membangunkan untuk berpuasa. Aku tidak pernah merasa setakut ini hanya untuk mendengar suaramu di ujung telepon. Kamu hadir dalam bulan-bulan ketika aku berusaha melupakan seseorang, dan saat ini aku masih bertanya-tanya siapa dirimu yang sebenarnya? Aku tidak sepenuhnya yakin kamu adalah jawaban Tuhan atas semua doaku. Aku juga tidak terlalu yakin bahwa kamu adalah malaikat tanpa sayap yang dikirim langsung dari surga untuk menenangkanku sesaat. Kamu terlalu jauh untuk kutatap dan kugenggam, dan semua pertanyaan ini perlahan membuat dadaku sesak dan sekarat. Saat itu kamu hadir dalam hidupku. Menjelma menjadi seorang pria sederhana yang cara bicaranya begitu tertata. Kita bertukar sapa hingga larut malam. Setelah menunggumu menyapa Tuhan, kita kembali membicarakan berbagai hal absurd yang entah mengapa segalanya begitu menyenangkan bagiku. Aku pernah lupa rasanya bertanya-tanya dalam hati seperti ini. Aku pernah lupa rasanya begitu bahagia hanya mendengar suara seseorang. Aku pernah lupa rasanya tersenyum diam-diam ketika bisa bercakap dengan seseorang yang mengerti duniaku-- dunia yang tak pernah dimengerti siapapun. Saat aku ingin kita bertemu di satu titik, titik yang membuat memacu kita untuk berlari makin cepat, agar semua ini tidak akan pernah berubah jadi terlambat. Adakah yang bisa menahan diri jika telah lama kamu menunggu seseorang yang sangat kauinginkan, lalu dia datang disaat kausendiri, disaat kaubutuhkan dia dalam hari-harimu, dan disaat hatinya hampir sekarat karena terlalu sering patah. Ya, dulu kamulah sosok itu. Pria yang hadir dalam dinginnya malam-malamku, pria yang hadir dalam gelapnya duniaku, dan pria yang tiba-tiba muncul dari rinainya hujan kemudian dengan segera memberikan payung untukku ***Malam ini, ku termangu di depan laptopku dengan sisa-sisa kekuatan yang aku punya. Seberkas kejadian yang telah terjadi padaku ini seharusnya aku lupakan, Mencoba mengumpulkan serpihan-serpihan semangat yang baru yang akan mengawali kehidupan baru ku, termasuk kehidupan cintaku dengan keluarga, sahabat dan mungkin nanti akan ada seseorang yang tepat yang mampu mengisi kekosongan hariku dan menyemangatiku. Tapi itu belum saatnya, aku menyadari itu. Bila tiba saatnya, semua akan mudah. Bila tiba saatnya, semua akan terasa lebih indah. Seperti salah satu penulis bahwa jodoh itu mutlak adanya, skenarionya sudah dirancang untuk kita masing-masing sejak awal. Mau sebenci apapun kita dengan seseorang, jika jodoh, besok lusa malah menikah. Mau secinta apapun kita dengan seseorang, kalau tidak jodoh, besok lusa tidak akan menikah. begitulah. Yang bisa kulakukan sekarang hanya sebuah pengharapan, menunggu dan kesabaran yang ekstra, memantaskan diri lebih baik lg dan lebih dekat denganNya. perasaan yang ada harus bisa terkontrol dengan dibentengi pemahaman yang benar. Jadi, tidak ada gunanya merenungi hal-hal yang sudah menyakitkan dan berlalu. sedikit demi sedikit harus kucoba untuk melupakannya, mungkin setahun sulit maka dua tahun. mengisi hari-hari ku dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi orang lain mungkin salah satu caranya. Semangat. Pasti bisa. Aku yakin bila tiba saatnya, semua akan terasa lebih indah. Aku baru saja membaca layout buku yang akan terbit akhir bulan ini. Setiap detail dalam buku itu benar-benar aku perhatikan, aku menyibukan diriku demi melupakanmu. Untungnya, aku sedang sibuk mengerjakan pekerjaanku di rumah sakit, pasien yang selalu mengingatkan akan segalanya, tugasku sebagai perawat melayani setulus hati, menyelesaikan magisterku, dan melakukan hal-hal yg positif mungkin ini sedikit membantuku untuk melupakan kenangan tentangmu. Mungkin, kamu tidak akan membaca tulisan ini lagi, tapi bulan-mu akan selalu menulis tentangmu, meskipun aku pun tahu-- kamu tidak akan pernah tahu. Kamu tidak akan pernah tahu betapa tersiksanya hari-hariku tanpa mengetahui kabar darimu. Semoga dirimu selalu dalam dilindungannya dan baik-baik disana. Kamu tidak akan mengerti betapa dadaku sesak setiap memikirkanmu. Kamu tidak akan pernah menyadari betapa rindu di dadaku layaknya kelinci nakal yang memaksa keluar kandang meskipun tahu bahwa dunia luar sungguhlah tidak aman untuk sang kelinci, meskipun aku tahu duniamu bukanlah dunia yang aman untukku. Berhari-hari, aku berusaha mengisi waktu luangku, dengan apapun yang bisa aku kerjakan agar aku tidak punya waktu bahkan sedetik saja untuk mengingatmu. Karena kamu sudah begitu lekat di sana, karena dirimu sudah punya tempat tetap di sana; di hatiku yang nyatanya belum dihuni orang lain selain dirimu. Dan, aku belum menemukan cara terbaik untuk menghilangkanmu, kamu selalu kembali teringat lagi ketika aku berusaha mengusirmu pergi. Entahlah, mungkin memang kamu diciptakan untuk tetap tinggal, meskipun sebenarnya kebersamaan aku dan kamu tak lagi ada *** Yang tetap adalah kenyataan, bahwa waktu terus meruncing, dan ingatan terus terkikis***Tidak semua yang kita inginkan bisa diperoleh, tidak semua ujung dari ikhtiar seperti yang saya rencanakan diawal, bahwa ketika saya merangkai hidup 1+1 dan 2 yang harapkan terjadi namun tidak selamannya begitu, karena pada akhirnya takdir ALLAH lah yang akan terjadi, meski kadang takdir tak mampu saya pahami, iya ketika takdir tak lagi mampu saya pahami apa yang harus saya lakukan? Hidup adalah rangkaian ikhtiar demi ikhtiar dan ujung dari ikhtiar ini bukan manusia yang menyelesaikan, manusia berikthiar ALLAH yang akan menyelesaikan, yang berawal dari sebuah niat, niat yang mulia maupun tidak mulia maka akan selalu ada dua kemungkinan yang terjadi diujung ikhtiar yaitu apakah hasil yang akan terjadi itu sesuai dengan rencana saya atau sebaliknya, inilah ruang kuasa ALLAH, iya ada ruang yang mesti saya sadari, ruang di mana setiap ikhitiar tak dapat saya ketahui ujungnya, ruang yang benar – benar sangat gelap bagi saya. Ruang itu adalah kehendak ALLAH… (QS. Ar – Rad : 39)“ALLAH menghapuskan apa yang DIA kehendaki dan menetapkan apa yang DIA kehendaki”.Dan betul bahwa saya hanya hamba apa yang terjadi pada seorang hamba tak luput dari kehendak ALLAH, yang perlu saya pahami didalam setiap kehendak ALLAH bernama takdir adalah bukan hanya ALLAH menunjukan betapa maha berkehendaknya DIA, tapi juga betapa ALLAH mengetahui segala galanya, bahkan yang menurut saya gelap dan misteri, ALLAH mengetahui itu, yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi semua dalam genggaman ALLAH, untuk itulah ALLAH memilihkan takdir terbaik karena DIA bukan hanya berkendak tapi maha tahu, sedang saya? :)  Saya adalah milik ALLAH dan setiap pemilik akan memelihara apa yang dimilikinya dengan kasih sayang artinya apapun itu, iya apapun yang terjadi saat ini karena ALLAH menyayangi saya, mungkin saat ini terlihat seperti luka yang perih menyayat hati namun tahukah saya bahwa esok ini akan menjadi sesuatu yang saya syukuri, sesuatu yang akan mendekatkan diri saya kepada ALLAH :) lalu masihkah saya marah atas takdir kali ini ketika saya tahu bahwa ini terjadi karena kasih sayangNYA. Ketika semua tak seperti yang saya inginkan, sedih pasti, kecewa apalagi,  dan akan menjadi kekeliruan yang fatal ketika saya salah menyikapi, haruskah saya marah dengan ALLAH yang telah memutuskan ini terjadi? satu hal yang harus saya ingat “boleh jadi engkau menyukai sesuatu tapi itu belum tentu baik menurut ALLAH, dan boleh jadi engkau membenci sesuatu tapi itu belum tentu buruk menurut ALLAH” siapa yang lebih tahu, saya atau ALLAH? Hidup memang hitam putih, berliku dan kadang harus memasuki lorong gelap sendiri, namun semua karena kasih sayang ALLAH, bukankah ALLAH tidak pernah membiarkan saya sendiri melalui semua ini, janji ALLAH untuk bersama orang orang yang sabar itu pasti dipenuhiNYA, ALLAH tidak pernah ingkar janji, jadi JANGAN berprasangka buruk kepada ALLAH bahwa luka ini terjadi karena ALLAH tidak sayang saya, nauzubillahimindzalik. Dan teruslah penuhi hidup dengan berbaik sangka kepada ALLAH, jangan ada ruang sekecil apapun dalam diri ini untuk berburuk sangka padaNYA, dapat menemui kehendakNYA sejalan dengan prasangka saya kepadaNYA. Percayalah, dengan berbaik sangka kepada ALLAH akan merubah musibah menjadi anugrah, kesedihan menjadi kegembiraan. Karena ALLAH mengikuti prasangka hambaNYA. Ujian, kehilangan, luka yang terjadi akan berubah dalam sesaat menjadi kekuatan hidup yang kian membuat saya lebih bijaksana dan tenang. Ketika takdir ALLAH tak dapat dipahami, maka kembalikanlah kepadaNYA, sebab memang ada ruang gelap yang dengan ilmu saya akan sulit saya pahami, namun tak sulit untuk direnungi. Diruang inilah tempat saya menyandarkan segala pengharapan saya. Diruang inilah energi tawakal saya letakan, kepasrahan saya labuhkan. Akhirnya, sayapun akan mengerti takdir ALLAH adalah cintaNYA kepada saya...kita hanya hamba, hanya debu, ALLAH lah pemilik segala keputusan, STOP bertanya mengapa begini mengapa begitu, tak akan sanggup kita memahami ruang misteri milik ALLAH :) ALLAH lebih tahu yang terbaik, semakin ridho semakin cinta ALLAH kepada kita :) yuk, raih cinta ALLAH melalui keikhlasan, keridhoan ini, ridho !! ***Sebuah kisah,ada dua hamba Allah yang sedang di uji keimanannya, seorang Adam dan Hawa.ujian isi soal Cinta dan perasaan yang di mana keduanya belum siap melangkah... untuk ke depan,yaitu pernikahan... maka dari itu apa yang harus mereka lakukan MENCINTAI DALAM DIAM kata-kata inilah yang menjadi tiang,dan mereka bersepakat untuk berteman :') karena dengan itu kesucian cinta yang tulus akan tetap terjaga... Saat itu... :') ketika aku menyayangimu karena aqidahmu,ketika aku meluruskanmu karena tak ingin kau berbelok arah,ketika aku mendoakanmu tanpa kau tahu,ketika aku berlapang dada dengan teguranmu,ketika aku menguatkan saat kau mulai terjatuh,ketika aku sekuat tenaga tanpa jemu membantumu,ketika sahutan salam menyapa saat kita bertegur,ketika aku begitu cepat melupakan kesalahanmu,ketika aku membuka lebar-lebar pintu maaf untukmu,ketika aku menjaga rahasiamu,ketika aku tersenyum untuk kebahagiaanmu dan ketika terkadang aku perlu melepasmu dengan penuh keikhlasan. Dan saat inilah hambah bisa kuat ya Allah sampai sekarang. Karena keyakinanku bahwa allah tidak akan memberikan hal yang sia-sia, baik itu kesedihan. Dan semua keikhlasan ini jadi kekuatan hambah, bisa lebih baik lagi, menuntun hati hambah untuk lebih dekat lg denganmu ya allah. Biarkan ayat-ayat Allah di sepertiga malamku mengobati semuanya :') aku yakin tulang rusuk itu tdk akan tertukar. jika Allah yang memintaku untuk mencintaimu dan aku melakukannya,dengan izin Allah dan semoga hanya karena Allah. Apa kau juga "mencintaiku karena Allah"? (inilah penyampaian seorang adam) subhanallah,aku bergetar membacanya dan sangat kagum akan kesolehannya, terima kasih ya Allah,Engkau telah mempertemukan aku kepada hamba yang selalu menuntun ke jalan yang benar, dan aku pun bergumam dalam Hati "Dalam diam aku mencintaimu,aku serahkan rasa ini kepada sang pemilik hati,ya...karena dengan cara ini aku yakin jika Allah menjodohkan kita,maka Allah akan mempertemukan Kita, masih ingatkan salah satu ayat Allah yang berbunyi "wanita baik untuk laki-laki yang baik dan sebaliknya" itulah janji Allah yang terkandung dalam kitabulloh. aku belum berani mengatakan"Aku Mencintaimu"karena aku sendiri belum bisa mencintai Tuhanmu,sebelum aku mengatakan aku mencintaimu,Maka...ijinkan aku mencintai Tuhanmu terlebih dahulu...aku yakin dengan imanmu kau bisa menjaga izzahku,terima kasih aku ucapkan kepadamu wahai Adam yang selalu menyadarkan aku dikala aku lalai...maka akan aku jadikan penantian ini jalan menuju keberkahan dengan Taqarub ilallah(mendekatkan diri kepada Allah),Tholabul'ilmi(menuntut ilmu),ishlah(memperbaiki diri),selalu menjaga hijab dan izzahku di sela-sela waktuku dengan Rabb ku,ku isi penantianku dengan ukiran tinta cintaku dengan syair Doa untukmu, aku curhatkan segala perasaanku kepadamu dalam lembaran lembaran selama dalam penantian... tentang Cinta Dan Rindu,tentang Harapan dan Doa,meskipun saat ini kau tak tahu surat itu,akan aku berikan lah surat itu saat waktunya tiba,saat diriku dan dirimu terikat kokoh oleh mitsaqan Ghalizah(perjanjian yang berat)yang Allah telah menjadi saksinya,biarlah waktu yang bicara,karena waktu tak pernah berdusta...Insya Allah hatiku senantiasa terjaga dalam persinggahan Cinta yang Agung ta'aruf ku berlabuh... insya Allah jika Allah menjodohkan kita berikutnya mengalir indah di Mahligai Rumah Tangga,bila yakin telah tiba teguh Azzam di dalam jiwa,kesabaran itu menjadi Bunga, untukmu calon imam ku...***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar